Jumat, 06 November 2015

kerajaan majapahit


Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
 

Inilah awal beridiringa Kerajaan Majapahit:
Ketika Singasari jatuh ke tangan Jayakatwang, Raden Wijaya (menantu Kertanegara) lari ke Madura. Atas bantuan Arya Wiraraja, ia diterima kembali dengan baik oleh Jayakatwang dan diberi sebidang tanah di Tarik (Mojokerto). Ketika tentara Kublai Khan menyerbu Singasari, Raden Wijaya berpura-pura membantu menyerang Jayakatwang.
Namun, setelah Jayakatwang dibunuh, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan berhasil mengusirnya. Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit (1293) dan menobatkan dirinya dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana.

Peninggalan kebudayaan Kerajaan Majapahit, antara lain prasasti, candi, dan karya sastra. Peninggalan kebudayaan Kerajaan Majapahit berupa prasasti, antara lain Prasasti Kedu (1216 Saka/1294 M), Praasti Sukamerta (1218 Saka/1296 M), Prasasti Tusanaru (1245 Saka/1323 M), Prasasti Balitar I (tahun 1246 Saka/1324 M), Prasasti Langgaean atau Langguhan (1338 M), Prasasti Singasari (1273 Saka/1351 M), Prasati Blambangan, dan Prasasti Jayapatra.Peninggalan Kebudayaan Kerajaan Majapahit berupa karya sastra, antara lain sebagai berikut. 

Peningalan Kebudayaan Kerajaan Majapahit Berupa Karya Sastra
a. Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada tahun 1365 M. Isinya menceritakan tentang sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit; keadaan kota Majapahit dan daerah kekuasaannya; kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk ke daerah kekuasaannya di Jawa Timur beserta daftar candi-candi yang ada; kehidupan keagamaan dengan upacara-upacara sakralnya. 

b. Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Kitab tersebut berisi riwayat Sutasoma, seorang anak raja yang menjadi pendeta Buddha. 
c. Kitab Arjunawiwaha karangan Empu Tantular. Kitab tersebut berisi tentang riwayat raja raksasa yang berhasil ditundukkan oleh Raja Arjunasasrabahu. 
d. Kitab Kunjarakarna dan Parthayajna, tidak jelas siapa pengarangnya. Kitab itu berisi kisah raksasa Kunjarakarna yang ingin menjadi manusia, dan pengembaraan Pandawa di hutan karena kalah bermain dadu dengan Kurawa. 
e. Kitab Pararaton (Kitab para raja) berisi kejadian-kejadian penting yang terjadi pada masa keemasan Kerajaan Singasari dan Majapahit.
juga isi prasasti pada umumnya, prasasti dari masa Majapahit lebih banyak berisi tentang ketentuan suatu daerah menjadi daerah perdikan atau sima. Meskipun demikian, banak hal yang menarik untuk diungkapkan di sini, antara lain, yaitu:
Prasasti Kudadu (1294 M)

Mengenai pengalaman Raden Wijaya sebelum menjadi Raja Majapahit yang telah ditolong oleh Rama Kudadu dari kejaran balatentara Yayakatwang setelah Raden Wijaya menjadi raja dan bergelar Krtajaya Jayawardhana Anantawikramottunggadewa, penduduk desa Kudadu dan Kepala desanya (Rama) diberi hadiah tanah sima.


Prasasti Sukamerta (1296 M) dan Prasasti Balawi (1305 M)
Mengenai Raden Wijaya yang telah memperisteri keempat putri Kertanegara yaitu Sri Paduka Parameswari Dyah Sri Tribhuwaneswari, Sri Paduka Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Sri Paduka Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamita, dan Sri Paduka Rajapadni Dyah Dewi Gayatri, serta menyebutkan anaknya dari permaisuri bernama Sri Jayanegara yang dijadikan raja muda di Daha.

Prasasti Waringin Pitu (1447 M)
Mengungkapkan bentuk pemerintahan dan sistem birokrasi Kerajaan Majapahit yang terdiri dari 14 kerajaan bawahan yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre, yaitu Bhre Daha,  Bhre Kahuripan,  Bhre Pajang, Bhre Wengker, Bhre Wirabumi, Bhre Matahun,  Bhre Tumapel,  Bhre Jagaraga,  Bhre Tanjungpura, Bhre Kembang Jenar, Bhre Kabalan, Bhre Singhapura, Bhre Keling, dan Bhre Kelinggapura.

Prasasti Canggu (1358 M)
Mengenai pengaturan tempat-tempat penyeberangan di Bengawan Solo.
Prasasti Biluluk (1366 M0, Biluluk II (1393 M), Biluluk III (1395 M).
Menyebutkan tentang pengaturan sumber air asin untuk keperluan pembuatan garam dan ketentuan pajaknya.
Prasasti Karang Bogem (1387 M)
Menyebutkan tentang pembukaan daerah perikanan di Karang Bogem.
Prasasti Marahi Manuk (tt) dan Prasasti Parung (tt)
Mengenai sengketa tanah, persengketaan ini diputuskan oleh pejabat kehakiman yang menguasai kitab-kitab hukum adat setempat.

Prasasti Katiden I (1392 M)
Menyebutkan tentang pembebasan daerah bagi penduduk desa Katiden yang meliputi 11 wilayah desa. Pembebasan pajak ini karena mereka mempunyai tugas berat, yaitu menjaga dan memelihara hutan alang-alang di daerah Gunung Lejar.

Prasasti Alasantan (939 M)
Menyebutkan bahwa pada tanggal 6 September 939 M, Sri Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok Sri Isanawikrama memerintahkan agar tanah di Alasantan dijadikan sima milik Rakryan Kabayan.

Prasasti Kamban (941 M)
Meyebutkan bahwa apada tanggal 19 Maret 941 M, Sri Maharaja Rake Hino Sri Isanawikrama Dyah Matanggadewa meresmikan desa Kamban menjadi daerah perdikan.

Prasasti Hara-hara (Trowulan VI) (966 M).
Menyebutkan bahwa pada tanggal 12 Agustus 966 M, mpu Mano menyerahkan tanah yang menjadi haknya secara turun temurun kepada Mpungku Susuk Pager dan Mpungku Nairanjana untuk dipergunakan membiayai sebuah rumah doa (Kuti).

Prasasti Wurare (1289 M)
Menyebutkan bahwa pada tanggal 21 September 1289 Sri Jnamasiwabajra, raja yang berhasil mempersatukan Janggala dan Panjalu, menahbiskan arca Mahaksobhya di Wurare. Gelar raja itu ialah Krtanagara setelah ditahbiskan sebagai Jina (dhyani Buddha).

Prasasti Maribong (Trowulan II) (1264 M)
Menyebutkan bahwa pada tanggal 28 Agustus 1264 M Wisnuwardhana memberi tanda pemberian hak perdikan bagi desa Maribong.

Prasasti Canggu (Trowulan I)
Mengenai aturan dan ketentuan kedudukan hukum desa-desa di tepi sungai Brantas dan Solo yang menjadi tempat penyeberangan. Desa-desa itu diberi kedudukan perdikan dan bebas dari kewajiban membayar pajak, tetapi diwajibkan memberi semacam sumbangan untuk kepentingan upacara keagamaan dan diatur oleh Panji Margabhaya Ki Ajaran Rata, penguasa tempat penyeberangan di Canggu, dan Panji Angrak saji Ki Ajaran Ragi, penguasa tempat penyeberangan di Terung.


Disamping seni sastra, seni bangunan juga berkembang pesat. Bermacam-macam candi didirikan dengan ciri khas Jawa Timur, yaitu terbuat dari batu bata. Candi-candi tersebut, misalnya Candi Tigawangi, Candi Surawana, Candi Jabung, dan Gapura Bajang Ratu,




Kemunduran Majapahit berawal sejak wafatnya Gajah Mada pada tahun 1364. Hayam Wuruk tidak dapat memperoleh ganti yang secakap Gajah Mada. Jabatan-jabatan yang dipegang Gajah Mada (semasa hidupnya, Gajah Mada memegang begitu banyak jabatan) diberikan kepada tiga orang. Setelah Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389, Majapahit benar-benar mengalami kemunduran.
Beberapa faktor penyebab kemunduran Majapahit sebagai berikut:
a.       Tidak ada lagi tokoh di pusat pemerintahan yang dapat mempertahankan kesatuan wilayah setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk meninggal.
b.      Struktur pemerintahan Majapahit yang mirip dengan sistem negara serikat pada masa modern dan banyaknya kebebasan yang diberikan kepada daerah memudahkan wilayah-wilayah jajahan untuk melepaskan diri begitu diketahui bahwa di pusat pemerintahan sedang kosong kekuasaan.
c.       Terjadinya perang saudara, di antaranya yang terkenal adalah Perang Paregreg (1401 – 1406) yang dilakukan oleh Bhre Wirabhumi melawan pusat Kerajaan Majapahit. Bhre Wirabhumi diberi kekuasaan di wilayah Blambangan. Namun, ia berambisi untuk menjadi raja Majapahit. Dalam cerita rakyat, Bhre Wirabhumi dikenal sebagai Minakjingga yang dikalahkan oleh Raden Gajah atau Damarwulan. Selain perang saudara, terjadi juga usaha memisahkan diri yang dilakukan Girindrawardhana dari Kediri (1478).
d.      Masuknya agama Islam sejak zaman Kerajaan Kediri di Jawa Timur menimbulkan kekuatan baru yang menentang kekuasaan Majapahit. Banyak bupati di wilayah pantai yang masuk Islam karena kepentingan dagang dan berbalik melawan Majapahit.

Kamis, 20 Agustus 2015

mempelajari ekonomi 88

TUGAS EKONOMI
NAMA KELOMPOK :

  1. DINA
  2. FERRARI NATANIA S.
  3. NANDA PUTRI A.
  4. SISKA MAYASARI
  5. WIDYA APRILIA


KELAS X MIA2

ALASAN KITA HARUS MEMPELAJARI ILMU  EKONOMI

         Manusia adalah mahkluk sosial. Mahkluk sosial pada dasarnya tidak bisa lepas dari komunitas dan hubungan antar manusia. Dalam hubungan-nya dengan manusia, tidak disadari bahwa telah terjadi hubungan saling membutuhkan satu sama lain. Kegiatan saling membutuhkan ini juga secara tidak disadari telah terjadi tindakan ekonomi. Sehingga secara ilmuwan mungkin sering timbul pertanyaan  ; mengapa ilmu ekonomi harus dipelajari ?

Atas pertanyaan tersebut, dapat di telusuri alasan-alasan mempelajari ilmu ekonomi. antara lain :

1. Scarcity (keterbatasan)

Walaupun manusia adalah makluk yang paling sempurna, dan mampu melakukan apa saja di dunia ini, namun manusia tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan-nya dengan mengandalkan kemampuan-nya sendiri. Seorang Sarjana hukum yang sedang sakit terntu saja tidak dapat mengaobati dirinya sendiri, begitu juga ketika seorang dokter yang  sedang bermasalah dengan hukum, maka dokter tersebut tidak dapat melakukan pembelaan sendiri di pengadilan.  Manusia punya keterbatasan, sehingga saling  membutuhkan satu sama lain.

2. Choice (pilihan)

Manusia selalu ingin yang terbaik. Dalam kehidupan sehari-hari ada begitu banyak keinginan manusia yang berbeda-beda, baik keinginan rohani maupun lahiriah. Hal ini tentu saja terkait dengan sifat manusia yang besar atas kepuasan yang ia inginkan. Setiap orang punya pilihan masing-masing untuk memenuhi keinginan-nya.

3. Opportunity Cost (biaya pengorbanan/kesempatan)

Setiap keputusan tentu saja ada konsekuensi-nya, pengorbanan bukan hanya di lihat dari materi namun juga dari segi non materi. Saat seorang Ayah pergi berangkat kerja, beliau harus mengorbankan untuk bersama-sama dengan istri dan anak-anak-nya, hal itu merupakan suatu pengorbanan yang tidak bisa di ukur dengan materi. Seseorang pindah ke tempat kerja lain karena gaji yagn lebih besar, orang tersebut tentu saja mengorbankan hubungan baik dengan karyawan di tempat sebelumnya dia bekerja demi mendapatkan penghasilan yang lebih baik.

Kenyataan menunjukkan ada satu alasan penting yang menyebabkan perlunya orang mempelajari ilmu ekonomi. Sepanjang hidup, kita akan selalu berpapasan dengan kebenaran ilmu ekonomi. Pengertian mengenai inflasi, pengangguran ataupun proteksionisme ekonomi suatu negara, tidak akan sepenuhnya bisa dimengerti bila kita belum menguasai dasar-dasar ilmu. Pada debat di berbagai lingkup masyarakat, yang menjadi pokok masalah selalu adalah masalah ekonomi.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering ditemui perbedaan antara teori ekonomi dan penggunaan praktisnya. Hal ini memang tidak bisa dihindari karena pada dasarnya teori adalah prinsip, hukum, dalil, atau kaidah yang bersifat umum. Olehnya itu, untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari perlu diadakan penyesuaian-penyesuaian atau perlakuan-perlakuan khusus yang sesuai dengan kebutuhan.
Tahun 1776 menjadi tahun mulai berkembangnya ilmu ekonomi, dengan ditandai kemunculan buku ”The Wealth of Nation” yang ditulis oleh Adam Smith. Diikuti dengan buku ”The General Theory of Employment, Interest, and Money” yang ditulis John Maynard Kenynes di tahun 1936. Ilmu ekonomi telah berkembang sangat pesat saat ini mengikuti perkembangan yang terjadi dan disertai dengan munculnya berbagai macam teori-teori baru tentang ekonomi untuk memecahkan berbagai macam permasalahan.
Pada pengenalan pertama ilmu ekonomi, orang sering mendefinisikan ilmu ekonomi yang pendek-pendek saja dan mudah dimengerti, misalnya:

- Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut produksi dan transaksi diantara banyak orang.

- Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber daya produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.

- Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai perilaku manusia dalam mengusahakan dan mengatur kegiatan konsumsi dan produksinya.

Sedangkan Paul Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai cara individu atau masyarakat untuk memilih dari berbagai alternatif penggunaan sumber daya produktif yang jumlahnya terbatas, untuk memproduksikan berbagai jenis barang, serta mendistribusikannya untuk dikonsumsikan pada berbagai golongan penduduk.
Para pakar ekonomi sepakat tentang definisi umum ilmu ekonomi yaitu: Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya – baik saat ini maupun di masa depan – kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang menjadi pusat permasalahan ekonomi adalah kelangkaan yang sudah tidak dapat dielakkan lagi. Ilmu ekonomi akan terus dipelajari dan menjadi sesuatu yang sangat penting hingga kehidupan manusia masih ada. Tabiat manusia yang selalu menginginkan lebih dan tidak pernah puas akan yang dimiliki akan menjadi masalah yang membuat kelangkaan sumber daya untuk kehidupan manusia, semakin menjadi-jadi. Jumlah penduduk dunia yang semakin hari semakin bertambah membuat sumber daya yang tersedia seakan-akan tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Ilmu ekonomi sangat penting disebabkan karena dengan menguasai ilmu ekonomi kita dapat belajar bagaimana mempergunakan sumber daya yang semakin langka, untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin hari semakin meningkat, sehingga sumber daya tersebut dapat dipergunakan secara efisien.

contoh:

seorang peenjual bakso butuh basic ilmu ekonomi untuk memajukan usahanya, dalam hal ini bukan hanya bakat yang dikedepankan..
seseorang yang mempunyai bakat untuk mnjalankan sebuah usaha tidak akan cukup tanpa diimbangi oleh pengetahuan tentang ilmu ekonomi yang memadai...


Manfaat mempelajari Ilmu Ekonomi

Pengertian Ilmu Ekonomi secara umum : yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara / sistem tingkah laku manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup agar mencapai kemakmuran.

Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi :

1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.
2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.
3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial / masyarakat.
4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti ( cermat ) serta ekonomis.
5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.
7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.

Dari kuraian diatas, alasan mempelajari ekonomi dapat di simpulkan bahwa ekonomi sangatlah penting untuk di pelajari, seberapa pentingkah ? tentu saja sangat penting. Apalagi dengan kemajuan teknologi, setiap orang perlu untuk mempelajari ekonomi, minimal menerti tentang ekonomi.

makalah batik solo 08008

MAKALAH BATIK SOLO 

DISUSUN OLEH:

NAMA KELOMPOK :

  1. CHATERINA
  2. FERRARI NATANIA S.
  3. NABILLA MUTIA G.
  4. NANDA PUTRI
  5. RIZKI AMALIA 
  6. SISKA MAYASARI
  7. WIDYA APRILIA
KELAS : X MIA 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
.                       Batik merupakan salah satu ciri khas kebudayaan Indonesia yang telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
B.     TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan batik, terutama tentang motif, corak, teknik, cara pembuatan maupun alat dan bahan pembuatan batik tradisional Indonesia sehingga batik indonesia tetap lestari di lingkungan masyarakat.
BAB II   PEMBAHASAN
A.    PENJELASAN BATIK SOLO

Batik solo adalah salah satu batik yang sangat terkenal dengan pola dan corak tradisional baik dalam proses cap atapun batik tulisnya. Pola dalam batik solo yang terkenal yaitu “Sidoluruh dan Sidomukti”, adapun bahan-bahan yang digunakan dalam proses pewarnaan yang biasa dipakai yaitu soga jawa yang sudah dipakai sejak jaman dulu.
Di Solo sendiri batik dikenal dengan 2 jenis kain batik yaitu batik dan lurik, untuk batik yang berasal dari kota Solo maupun Jogjakarta biasanya banyak kalangan pencinta batik menyebutnya dengan batik kasultanan dengan ciri khas warna yang digunakan adalah warna biru, coklat dan putih.Masing-masing warna memberikan arti filosofi tersendiri. Warna birumelambangkan Bumim warna coklat melambangkan api sedangkan warna putih melambangkan angin dan air.
Untuk anda yang mencari dan sedang bertraveling ke Solo, tempat belanja batik yang terkenal adalah pasar klewer. Saya sarankan untuk belanja kepasar klewer untuk berangkat pagi-pagi, karena bisanya kalau hari sudah siang, suasana panas dan penuh sesak dengan pembeli dan tentu saja anda harus tetap fokus dalam memilih corak dan warna yang anda inginkan.Tapi, untuk anda yang belum ada kesempatan untk belanja batik Solo dengan kualitas terbaik dan harga yang relatip terjangkau langsung dari pengrajin batik Solo terbaik yang telah berpengalaman dalam membuat batik.

CONTOH-CONTOH BATIK SOLO



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENJELASAN BATIK SOLO
Batik solo adalah salah satu batik yang sangat terkenal dengan pola dan corak tradisional baik dalam proses cap atapun batik tulisnya. Pola dalam batik solo yang terkenal yaitu “Sidoluruh dan Sidomukti”, adapun bahan-bahan yang digunakan dalam proses pewarnaan yang biasa dipakai yaitu soga jawa yang sudah dipakai sejak jaman dulu.
Di Solo sendiri batik dikenal dengan 2 jenis kain batik yaitu batik dan lurik, untuk batik yang berasal dari kota Solo maupun Jogjakarta biasanya banyak kalangan pencinta batik menyebutnya dengan batik kasultanan dengan ciri khas warna yang digunakan adalah warna biru, coklat dan putih.Masing-masing warna memberikan arti filosofi tersendiri. Warna birumelambangkan Bumim warna coklat melambangkan api sedangkan warna putih melambangkan angin dan air.
Untuk anda yang mencari dan sedang bertraveling ke Solo, tempat belanja batik yang terkenal adalah pasar klewer. Saya sarankan untuk belanja kepasar klewer untuk berangkat pagi-pagi, karena bisanya kalau hari sudah siang, suasana panas dan penuh sesak dengan pembeli dan tentu saja anda harus tetap fokus dalam memilih corak dan warna yang anda inginkan.Tapi, untuk anda yang belum ada kesempatan untk belanja batik Solo dengan kualitas terbaik dan harga yang relatip terjangkau langsung dari pengrajin batik Solo terbaik yang telah berpengalaman dalam membuat batik.

B.  Sejarah batik solo

Sejarah batik Solo tidak terlepas dari pengaruh Keraton. Batik Solo bermula pada masa Kerajaan Pajang lebih dari 4 abad yang lalu. Seperti diketahui, kerajaan yang merupakan kelanjutan dari dinasti Demak tersebut memindahkan pemerintahannya dari Demak Bintoro ke Pajang.

Peran Dinasti Pajang

Seperti ditulis di kampoenglaweyan.com, Kyai Ageng Henis adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan batik di desa Laweyan yang saat itu masuk ke wilayah kerajaan Pajang. Ki Ageng Henis adalah putra Ki Ageng Selo yang juga keturunan Brawijaya V. Beliau bermukim di desa Laweyan sejak tahun 1546 M.

            Ki Ageng Henis yang dikenal dengan Ki Ageng Laweyan merupakan “manggala pinatuwaning nagari” semasa Jaka Tingkir masih menjadi Adipati Pajang. Beliau adalah kakek dari Danang Sutawijaya yang menjadi pendiri kerajaan Mataram .

            Desa Laweyan yang terletak di tepi Sungai Laweyan ini, dulunya adalah pusat perdagangan Lawe (bahan baku tenun). Bahan baku kapas dipasok dari daerah Juwiring, Pedan dan Gawok. Proses distribusi barang di Pasar Lawe dilakukan melalui bandar Kabanaran yang tak jauh dari Pasar Lawe. Dulu terdapat banyak Bandar di tepi sungai, seperti Bandar Kabanaran, dan Bandar Laweyan. Melalui Bandar inilah yang menghubungkan Desa Laweyan menuju Sungai Bengawan Solo. Dari sinilah, batik terhubung dengan daerah pesisir. 

Batik Solo Era Keraton Surakarta

            Berdirinya Keraton Surakarta tahun 1745 turut mewarnai perkembangan Batik Surakarta. Berawal dari perpecahan Keraton Surakarta dan Ngayogyakarta sebagai akibat dari perjanjian Giyanti tahun 1755. Seluruh busana kebesaran Mataram dibawa ke Keraton Yogyakarta. Sementara itu, PB III memerintahkan kepada para abdi dalem untuk membuat sendiri motif batik Gagrak Surakarta. 

            Dari perintah itu masyarakat berlomba-lomba untuk membuat corak batik. Muncul banyak motif batik yang berkembang di masyarakat. PB III pun mengeluarkan peraturan tentang kain batik yang boleh dipakai di dalam keraton. Ada beberapa motif tertentu yang diizinkan untuk dipakai di lingkungan keraton.

“Ana dene kang arupa jejarit kang kalebu laranganingsun, bathik sawat, bathik parang lan bathik cemukiran kang calacap modang, bangun tulak, lenga teleng lan tumpal, apa dene bathik cemukiran kang calacap lung-lungan, kang sun wenangake anganggoa pepatihingsun lan sentananingsun dene kawulaningsun pada wedhia.”

            Adapun jenis kain batik yang saya larang, batik sawat, batik parang dan batik cemukiran yang berujung seperti paruh burung podang, bagun tulak, minyak teleng serta berujud tumpal dan juga batik cemukiran yang berujung lung (daun tumbuhan yang menjalar di tanah), yang saya izinkan memakainya adalah patih dan para kerabat saya. Sedangkan para kawula (rakyat) tidak diperkenankan.

Para abdi dalem bertugas untuk merancang batik yang diperuntukkan bagi kepentingan keraton. Mereka banyak yang tinggal di luar keraton, sehingga terbentuklah komunitas perajin batik seperti di Kratonan, Kusumodiningratan, Kauman maupun Pasar Kliwon. Bahan yang digunakan serta pewarnaan masih tetap memakai bahan lokal seperti soga Jawa.

Batik Solo Awal Abad XX

            Pada awal abad XX, batik menjadi salah satu identitas perekonomian masyarakat Jawa. Pada masa ini, batik telah memasuki era industrialisasi dan terbentuknya kelompok-kelompok para pedagang. Salah satu organisasi yang terkenal adalah Sarekat Dagang Islam yang dipelopori oleh KH Samanhudi. Beliau memiliki jaringan dagang yang kuat hingga ke Kudus, Surabaya, Gresik, Tuban, Cirebon, Bogor hingga ke Batavia dan luar Jawa. Salah satu distributornya adalah HOS Cokroaminoto yang menjadi tokoh dalam organisasi Sarekat Dagang Islam.

            Berdirinya SDI dilatarbelakangi persaingan dagang antara orang-orang Cina dan Belanda. Organisasi ini menunjukkan eksistensi masyarakat pribumi Jawa Islam di tengah kekuasaan colonial Belanda. Sekaligus mempertahankan eksistensi batik yang menjadi salah satu pilar ekonomi masyarakat Jawa. Pada akhirnya SDI menjadi salah satu organisasi perintis kemerdekaan Indonesia. 

            Hingga sekarang Batik Laweyan Solo tetap ada. Para pengusaha Laweyan pernah mencapai kejayaan pada era 1970-an.Kini, Pemerintah Surakarta dua kampung batik di kota Solo, yakni kampong batik Laweyan dan kampung batik Kauman, yang terletak di belakang Masjid Agung Surakarta. Salah satu pusat perdagangan batik yang terkenal adalah Pasar Klewer.

C.     CIRI KHAS BATIK SOLO

Ciri-ciri Khas Batik Solo khususnya yang klasik atau tradisional cukup mudah untuk dikenali karena dari keseluruhan sangan lain dari pada yang lain terutama dari sisi warna. Karena itulah Batik Solo ini memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Batik Nusantara yang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia dan sudah dikenal oleh masyarakat dunia.

Batik Solo termasuk ke dalam batik keraton selain dari Batik Yogya yang juga memiliki ciri dan khas tersendiri. Namun begitu Batik Solo dan Yogya dikenal dengan batik Vorstenlanden yang memiliki arti wilayah-wilayah kerajaan.

Dari sisi warna batik keraton memiliki warna yang lebih statis yang umumnya melambangkan warna tanah seperti warna cokelat, krem, putih dan biru. Warna tersebut memiliki makna simbolis yang bisa menimbulkan sensasi berbagai rasa baik bagi pemakainya sendiri maupun yang melihatnya. (Adi Kusrianto : 2013).

Batik Solo memiliki warna dominan cokelat (sogan) sebagai simbol warna tanah lempung yang subur. Warna Biru Tua yang memberikan efek rasa ketenangan dan Warna Hitam yang sebenarnya adalah warna biru tua yang sangat hitam yang melambangkan kekuatan, kemewahan dan sensualitas.

Dari sisi Motif, Batik Solo memiliki beragam motif yang menjadi ciri khasnya atau yang sangat terkenal, beberapa di antaranya adalah Parang Kusumo, Sidoasih, Truntum, Kawung dan Sekar Jagat. Sebetulnya masih banyak motif dari kain batik Solo lainnya yang memiliki nilai sejarah dan menginspirasi perkembangan batik modern.

D.    PEMBUATAN BATIK SOLO

            Batik solo adalah batik yang memiliki warna yang khas di banding batik lain dan cara pembuatan batik solo mempunyai tekhnik tersendiri. Untuk membuat batik solo, peralatan yang diperlukan adalah : kain mori (bisa terbuat dari sutra, katun atau campuran kain polyester), pensil untuk membuat motif batik, canting yang terbuat dari bambu, berkepala tembaga serta bercerat atau bermulut, canting ini berfungsi seperti sebuah pulpen. Canting dipakai untuk menyendok lilin cair yang panas, yang dipakai sebagai bahan penutup atau pelindung terhadap zat warna. gawangan (tempat untuk menyampirkan kain), lilin, panci dan kompor kecil untuk memanaskan.

Langkah-langkah membuat batik solo adalah sebagai berikut;

# Langkah pertama kita membuat model batik untuk baju batik diatas kain mori dengan pensil atau biasa disebut molani. Dalam penentuan motif batik, biasanya tiap orang memiliki selera batik berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif busana batik sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif batik umum yang telah ada.

# Langkah kedua adalah menggunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi motif baju batik yang diinginkan. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan blus batik kedalam larutan pewarna, bagian model busana batik yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain model batik ke dalam larutan pewarna.

# Proses terakhir adalah nglorot, dimana kain batik solo yang telah berubah warna direbus dengan air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin busana batik, sehingga motif baju batik solo yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif desain busana batik yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain blus batik tersebut masih diselimuti lapisan tipis .

Maka hasilnya adalah kain model busana batik yang dikenal dengan kain batik tulis. Penamaan  itu diberikan, karena disamping baju batik solo, ada juga batik cap, batik printing, batik painting, desain busana batik dan sablon.

E.     PENEMU DAN PENDIRI BATIK SOLO

            H. Santosa Doellah SE (Solo, Jawa Tengah 7 Desember 1941) adalah seorang pengusaha batik pemilik merek "Batik Danar Hadi" dari Solo. Santosa Doellah adalah anak kelima dari 10 saudara yang lahir dari pasangan Dr Doellah dan Hj Fatimah Wongsodinomo. Santosa Doellah adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Pada tahun 1967, Santosa Doellah menikah dengan Danarsih Hadipriyono kelahiran Solo 26 September 1946. Santosa Doellah sudah mengenal batik sejak usia 15 tahun belajar dari kakeknya R.H.Wongsodinomo.

Santosa Doellah memiliki empat orang anak yaitu Diah Kusuma Sari Santosa (meninggal dalam kecelakaan lalu lintas), Diana Kusuma Dewati Hariyadi, Dewanto Kusuma Wibowo, dan Dian Kusuma Hadi.

2.      Bisnis

Santosa Doellah mulai merintis usaha Batik Danar Hadi pada tahun 1967, pada usia 26 tahun, dengan 20 orang pembatik setelah menikahi wanita idamannya, Danarsih. Nama istrinya itu pula yang memberikan inspirasi kepada Santosa dalam memberi nama usaha batiknya itu dengan mengambil dua suku kata pertama nama istrinya dan nama depan bapak mertua (ayah istrinya). Yaitu ‘Batik Danar Hadi’ sebagai merek batik produksi Santosa. Modal usahanya ditambah hadiah pernikahan dari kakek-neneknya berupa 29 pak kain mori jadi dan 174 lembar kain batik. Santoso Doellah belajar batik sejak usia 15 tahun dari keluarga kakeknya R.H.Wongsodinomo. Keluarga istri Santoso Doellah juga keluarga pembatik. Santosa Doellah memulai usaha batiknya dengan mempekerjakan 20 orang karyawan yang terdiri dari pembatik, pencelup dan penggambar motif. Kegiatan usaha batik Santosa diawali dengan memproduksi batik tulis Wonogiren. Batik tulis motif Wonogiren produksi perdana Santosa dengan merek Batik Danar Hadi laku di pasar.

Setelah sukses dengan batik tulis Wonogiren, untuk mengembangkan industri batiknya sekaligus untuk meningkatkan kemampuan produksi batik yang makin diminati pasar, maka pada tahun 1968 Santosa membuka perkampungan batik mirip sentra industri kerajinan batik yang berada di perkampungan penduduk di sekitar rumah Santosa yang dikelola oleh PT. Batik Danar Hadi. Kemudian pada 1970 Santosa juga mendirikan sentra usaha batik di Masaran, Sragen, Jawa Tengah. Selain pembatik dari Bayat, Klaten, Plupuh, Sragen, dan Sukoharjo, Danar Hadi juga membuka cabang pembatikan hingga Pekalongan dan Cirebon pada tahun 1975. Santosa mendirikan sentra usaha batik di Pekalongan untuk memproduksi berbagai jenis dan motif batik. Pendirian sentra usaha batik ini tidak lepas dari adanya tuntutan pasar sejalan dengan makin meluasnya penggunaan kain batik untuk pakaian. Hal itu juga sangat terkait dengan mulai masuknya kain batik ke dunia mode (fashion), khususnya penggunaan kain batik dalam pembuatan kemeja pria dan berbagai pakaian wanita mulai dari atasan, rok/gaun, baju pesta dan lain-lain. Untuk mempromosikan penggunaan kain batik untuk pakaian, Santosa pun mulai menggelar sejumlah kegiatan peragaan busana (fashion show) yang menggunakan kain batik seperti di sejumlah hotel di Singapura, di Hotel Indonesia dan Hotel Borobudur Jakarta dan lain-lain. Santosa pun mulai melirik bisnis ritel kain dan pakaian jadi batik dengan membuka sejumlah outlet seperti di Jl. Raden Saleh dan kawasan Tebet, Jakarta (tahun 1975).

Selain di Jakarta sendiri di Jl. Melawai Raya dan Jl. Wijaya I, kini outlet-outlet tersebut sudah berkembang ke berbagai kota lain seperti Semarang, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Bali dll. Usaha batik Danar Hadi lantas merambah industri hulu pertenunan, pemintalan benang, dan garmen. Danar Hadi menguasai produksi batik dari hulu ke hilir. Tahun1981 Santosa mendirikan perusahaan tenun dan finishing PT. Kusumahadi Santosa. Tahun 1990 ia mendirikan perusahaan pemintalan benang katun (Spinning) PT. Kusuma Putra Santosa yang dilengkapi dengan mesin-mesin mutakhir buatan Eropa dan Jepang. Setahun kemudian, ia mendirikan usaha garmen PT. Kusuma Putri Santosa dan usaha furnitur Jawi Antik.

Santosa pun membuka sejumlah outlet di luar negeri, seperti di Singapura dan di Jeddah. Kegiatan eskpor batik pun sudah digeluti Santosa sejak lama dan kini sudah ada pembeli tetap berbagai produk batik Danar Hadi di luar negeri. Kegiatan ekspor batik yang kini dilakukan Santosa secara rutin antara lain ke Amerika Serikat, Italia dan Jepang. Dengan terus berkembangnya usaha batik, baik di dalam maupun di luar negeri, maka jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan Santosa pun terus meningkat dari awalnya hanya 20 orang karyawan, kini menjadi lebih dari 1.000 orang di seluruh tanah air. Batik yang semula hanya dibuat manual dengan tangan menggunakan canting berkembang menjadi batik cap dan batik printing. Dengan begitu, kebutuhan batik semua lapisan masyarakat terpenuhi. Agar bisa selalu memenuhi selera pasar, Danar Hadi bekerja sama dengan para perancang busana Tanah Air.

Pemakaian batik yang dulu sebatas kain panjang telah berkembang menjadi busana sehari-hari, busana siap pakai, busana pesta, bahkan sebagai material desain interior. Santosa Doellah juga memugar bangunan Dalem Wuryaningratan yang dibelinya dan mendirikan Museum Batik Kuno Danar Hadi di sebelah timur Dalem. Kompleks ini setelah dilengkapi Soga Resto and Café lantas dinamakan House of Danar Hadi dan menjadi alternatif tujuan wisata di Solo.

Pada tahun 2012, Institut Seni Indonesia Surakarta menyematkan gelar "Empu Batik" kepada Santosa, atas jasa-jasanya dalam menciptakan motif batik. melestarikan batik dan memajukan industri batik. 

https://armendasyifa.wordpress.com/2011/10/27/a-z-motif-batik-solo/